Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi siang sore dan
malam
Salam sejahtera untuk kita
semua.
Yap ! kembali lagi dengan saya
yang akan mempostingkan tentang materi baru. Di musim uts ini #cielah, saya
akan berbagi waktu dengan kalian semua dengan memberikan apa yang saya dapat. Langsung
ajah ngga usah banyak cengcong. Ini merupakan beberapa pengertian dari beberapa
istilah apa ajah itu? So, lets read all guys !
1)
Menurut Madura (2000:275) hedging adalah tindakan yang
dilakukan untuk melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai
tukar. Exposure terhadap fluktuasi nilai tukat adalah sejauh mana sebuah
perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar. Menurut Shapiro
(1999:144) hedging particular currency exposure means estabilishing an
offseting such whatever is lost or gained on the original currency exposure is
exactly offset by corresponding foreign exchange gain on loss on the currency
hedge.
Hedging
dalam definisi di atas merupakan sebuah bagian dari currency exposure yang
berarti menentukan sebuah pengganti kerugian kurs mata uang, misalnya kerugian
atau keuntungan pada nilai asal currency exposure sebenarnya dapat disamakan
dengan keuntungan atau kerugian nilai tukar mata uang pada currency hedge
Menurut Eiteman (2003:171-174) hedge is the purchase of contract (including
foward foreign exchange) or tangible good that will rise in value and offset a
drop in value of another contract or tabgible good. Hedgers are undertaken to
reduce risk by protecting an owner from loss.
Hedging merupakan pembelian suatu kontrak (termasuk foward
exchange) atau barang nyata yang nilainya akan meningkat dan kerugian dari
jatuhnya nilai tersebut dari kontrak lain atau barang nyata. Pelaku Hedging
berusaha melindungi pemilik dari kerugian.
2)
Revaluasi
adalah meningkatnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar
negeri. Jika hal tersebut terjadi, maka pemerintah melakukan intervensi agar
nilai mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah revaluasi lebih
sering dikaitkan dengan meningkatnya nilai uang suatu negara terhadap nilai
mata uang asing. Revaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah.
3)
Devaluasi
adalah menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang luar negeri.
Jika hal tersebut terjadi, biasanya pemerintah melakukan intervensi agar nilai
mata uang dalam negeri tetap stabil. Istilah devaluasi lebih sering
dikaitkan dengan menurunnya nilai uang satu negara terhadap nilai mata uang
asing. Devaluasi juga merujuk kepada kebijakan pemerintah.
4)
Embargo
merupakan prosedur lain untuk memperoleh ganti rugi dari Negara lain. Embargo
adalah larangan ekspor barang ke Negara yang dikenai embargo. Selain
itu embargo dapat diterapkan sebagai sanksi bagi Negara yang banyak melakukan
pelanggaran hukum internasional. Dibanding dengan reprisal atau blokade damai,
embargo kurang efektif, namun lebih sedikit resikonya untuk meningkat menjadi
perang.
5)
Pendapatan
nasional (National Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh
rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor
produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
6)
Neraca
perdagangan internasional (balance of trade) adalah sebuah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara nilai moneter
antara ekspor dan impor secara internasional. Neraca perdagangan biasa
disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif berarti negara
tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor, dan biasa
disebut surplus perdagangan. Sementara itu jika neraca perdagangan menunjukkan
kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut
sebagai defisit perdagangan. (12/07) Bagi setiap negara tentunya kondisi
surplus lebih diharapkan.
Dengan
terjadinya surplus perdagangan berarti jumlah ekspor yang dilakukan oleh sebuah
negera lebih banyak dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kondisi ini telah mengakibatkan
ketegangan perdagangan antar negara yang mengalami defisit dengan egara yang
mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan perdagangan antara AS
dan China.
KUOTA
Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang
diperdagangkan. Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan
kuota ekspor.
7)
Kuota
impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor,
kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi,
8)
Kuota
ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor.
Tindakan untuk membatasi atau mengurangi jumlah barang impor ada yang diakukan
secara sukarela yang disebut sebagai pembatasan ekspor sukarela (Voluntary
Export Restriction = VER). VER adalah kesepakatan antara negara
pengekspor untuk membatasi jumlah barang yang dijualnya ke negara pengimpor. Tujuan
dari kuota ekspor adalah untuk keuntungan negara pengekspor, agar dapat
memperoleh harga yang lebih tinggi.Kuota produksi bertujuan untuk mengurangi
jumlah ekspor.Dengan demikian, diharapkan harga di pasaran dunia dapat
ditingkatkan. Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk melindungi produksi
dalam negeri dari serbuan-serbuan luar negeri.
Dampak kebijakan kuota bagi negara importir :
a. Harga
barang melambung tinggi,
b. Konsumsi
terhadap barang tersebut menjadi berkurang,
c.
Meningktanya produksi di dalam negeri.
Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir :
a. Harga
barang turun,
b. Konsumsi
terhadap barang tersebut menjadi bertambah,
c. Produksi
di dalam negeri berkurang.
Dari beberapa pengertian
diatas, memang ini masih berakitan dengan perekonomian Indonesia. Untuk itu
dipostingan saya selanjutnya ini ada berupa pernyataan sebagi berikut “ Laju
pertumbuhan penduduk > Laju pertumbuhan ekonomi” maksud dari pernyataan
tersebut dapat kita terang sekilas bahwa Pertumbuhan ekonomi merupakan prasyarat
untuk mengakselerasikan pembangunan ekonomi keseluruhan. Intinya, kunci sukses
pembangunan adalah terjadinya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pemerataan
distribusi pembangunan dan dinamisnya stabilitas sosial maka perlunya
peningkatan dari sisi investasi yang akan menunjang pertumbuhan ekonomi.
Akumulasi dari itu semua tentu akan berdampak terhadap ekonomi secara makro.
Investasi sebagai salah satu penyusun PDB, dan dengan meningkatnya investasi
itu tentu meningkatkan PDB pula. Investasipun berbanding lurus terhadap tingkat
kemampuan masyarakat melakukan pengeluaran. Meningkatnya investasi maka jumlah akumulasi
produksi juga meningkat, untuk meningkatkan produksi dibutuhkan tenaga kerja
yang lebih banyak sehingga pengangguran menurun, pendapatan masyarakat
meningkat.
Dengan meningkatnya pendapatan
maka meningkat pula kemampuan masyarakat untuk melakukan pengeluaran, semakin
banyaklah barang dan jasa yang dibeli. Dimana artinya kesejahteraan masyarakat
akan semakin meningkat. Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian
di dunia juga menyebabkan jumlah
penduduk meningkat dengan cepat. Di beberapa bagian di dunia ini telah terjadi
kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan para ahli, dan
masing – masing dari mereka berusaha mencari faktor – faktor yang menyebabkan
kemiskinan tersebut.
Menurut Candra Mustika sebagai
Dosen Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, dalam jurnalnya tentang
“PENGARUH JUMLAH PENDUDUK TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA” , Vol.1, No.4 yang
diterbitkan pada Oktober 2011 secara umum menjelaskan bahwa sejalan dengan itu
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk juga merupakan
sasaran utama pembangunan sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM). Upaya ini juga dilakukan karena jumlah penduduk dianggap
sebagai sumber daya manusia yang potensial untuk memajukan perekonomian Negara.
Tenaga kerja merupakan salah
satu faktor produksi dalam meningkatkan produksi suatu perusahaan, dengan
jumlah penduduk yang banyak Indonesia memiliki potensi persediaan tenaga kerja
yang cukup banyak tetapi tidak semua yang potensial tersebut dapat terserap di
tiap sektor produksi sehingga menimbulkan pengangguran. Pertumbuhan tenaga
kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan
tingkat kesempatan kerja cendrung menurun. Meski demikian jumlah penduduk yang
bekerja tidak selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja.
Terkait dengan jurnal diatas
ada beberapa cara dalam mengatasi laju pertumbuhan penduduk , seperti yang
ditulis oleh Ida Rafidah dan Arief Wibowo sebagai anggota Departemen
Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR dalam jurnalnya yang berjudul “Peran
KB Sebagai Pengontrol Laju Penduduk Terhadap Perekonomian Indonesia”. Secara
umum menjelaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan
berbagai jenis masalah yang dihadapi, salah satunya adalah dibidang
kependudukan yaitu masih tingginya pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasinya
pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi kepatuhan akseptor melakukan Keluarga Berencana (KB) suntik
antara lain pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan, sikap, jumlah anak,
fasilitas kesehatan, fasilitas umum, dukungan tenaga kesehatan dan dukungan
suami. Dalam hal tersebut terdapat Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
dukungan suami sedangkan variable terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan
akseptor melakukan Keluarga Berencana (KB) suntik.
Tujuan umum adanya program kelurga
berencana Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk. Tujuan khusus program keluarga berencana
yaitu meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi,
menurunnya jumlah angka kelahiran bayi,meningkatnya kesehatan keluarga
berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
Ternyata dari adanya
pertumbuhan ekonomi dan penduduk itu saling berkaitan dan saling talik ulur
mengukur sepertinya. Dan kini kita masuk dalam masalah ekonomi salah satunya
yaitu Kemiskininan. Apa itu kemiskinan relatif dan absolut?
Kemiskinan dalam pengertian konvensional merupakan pendapatan
(income) dari suatu kelompok masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan.
Oleh karena itu seringkali berbagai upaya pengentasan kemiskinan hanya
berorientasi pada upaya peningkatan pendapatan kelompok masyarakat miskin. Kemiskinan
seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai
keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah
masalah yang sangat kompleks, baik dari faktor penyebab maupun dampak yang
ditimbulkannya.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) pengertian, yakni:
1)
Kemiskinan absolut
2)
Kemiskinan relatif
3)
Kemiskinan kultural.
Seseorang termasuk golongan
miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan,
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti: pangan, sandang,
kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang tergolong miskin relatif apabila
seseorang tersebut sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih
berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedangkan seseorang tergolong
miskin kultural apabila seseorang atau sekelompok masyarakat tersebut memiliki
sikap tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha
dari pihak lain yang membantunya.
1) Kemiskinan absolute kemiskinan
jenis ini berhubungan dengan garis kemiskinan yang didefinisikan secara
internasioanal atau national.diukurnya, misalnya dengan pendapatan per hari
(1$) perhari.orang yang pendapatannya di bahwa 1$ dapat di kategorikan sebagai
kelompok orang miskin.kelompok orang miskin karena adanya garis kemiskinan
tersebut dikatakan sebagai miskin absolute. Kesulitan konsep kemiskinan
absolute adalah menentukan komposisi tingkat kebutuhan minimum karena dua hal tersebut
tidak hanya di suatu Negara adat kebiasaan saja tetapi juga oleh iklim tingakat
kemajuan suatu Negara dan berbagai factor ekonomi lainya.
Kebutuhan
dasar dapat di bagi menjadi 2 golongan kebutuhan dasar yang di perlukan sekali
untuk mempertahankan hidupnya dan kebutuhan lain yang lebih tinggi. United
Nation Research institute for social development menggolongkan kebutuhan dasar
manusia atas 3 kelompok yaitu pertama kebutuhan fisik primer yang terdiri dari
kebutuhan gizi, perumahan dan kesehatan ; kedua kebutuhan cultural yang terdiri
dari pendidikan, waktu luang dan rekreasi serta ketenangan hidup dan ketiga
kelebihan pendapatan untuk mencapai kebutuhan lain yang lebih tinggi.
2) Kemiskinan relative, kemiskinan
jenis ini tidak berhubung dengan garis kemiskinan,kemiskinan jenis ini
bersumber dari prefektif masing-masing orang, yaitu karena orang tersebut
merasa miskin. Kemiskinan jenis ini bisa menimpa siapa saja. Suatu contoh,bila
anda seorang pegawai denganpendapatan 5 juta perbulan,misalnya suatu hari anda
mengetahui rekan anda yang selevel dengan anda memiliki pendapatan yang
nilainya 3x lipat dari anda,seketika anda merasa marah,geregetan. Pada kondisi
tersebut anda mengalami kemiskinan relative.atau orang yang sudah memiliki
tingkat pendapatan dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum tidak selalu berarti
tidak miskin,ada ahli yang berpendapat bahwa walaupun sudah mencapai tingkat
kebutuhan dasar minimum tetapi masih jauh lebih rendah di bandingkan dengan
keadaan masyarakat sekitarnya, maka orang tersebut masih berada dalam keadaan
miskin.ini terjadi karena kemiskinan lebih banyak di tentukan oleh keadaan
sekitarnya,daripada lingkungan orang yang bersangkutan (Miller,1971)
Contoh lainnya misal dengan
penghasilan yang anda miliki tersebut,suatu ketika anda menghadiri acara
pameran mobil di JCC, melihat harga mobil tinggi,tiba-tiba anda merasa betapa
pendapatan anda tersebut tidak ada artinya. Anda dikatakan terserang
“kemiskinan relative” sekali lagi kemiskinan relative bisa dialami siapa saja
termasuk mereka yang seacara pendapatan berada di atas garis kemiskinan.
Adapun factor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kemiskinan relative antara lain
• Kesenjangan social yang berlebihan,ini mungkin berhubungan
dengan strata social
• Ketidak adilan strukural
• Effect pameran barang-barang konsumtif (demonstration
effects)
Ternyata memang kemiskina
memiliki perbedaan dan jenisnya dengan contohnya tadi kita jadi paham perlu
adanya perubahan agar kemiskinan bisa dapat terminimalisasir dan juga dapat
membuat sebuah ngeraa menjadi sejahtera. Mungkin, hari ini cukup sekian apa
yang saya infokan semoga ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Salam hangat
selalu sampai ketemu nanti di materi yang akan saya posting lagi tentunya.
Wassalamualaikum wr.wb
Referensi :
Anthony santoso. Kemiskinan absolute.<http://anthonysantoso.blogspot.com/2011/07/kemiskinan-absolute-dan-kemiskinan.html>
18 Mei 2014
Ardian. Neraca perdagangan internasional.<http://ardiyansarutobi.blogspot.com/2010/11/neraca-perdagangan-internasional-ekspor.html.>
18 Mei 2014
Ayu. Laju pertumbuhan penduduk.<http://ayuriskaamelia.wordpress.com/soft-skill/laju-pertumbuhan-penduduk-terhadap-perekonomian-indonesia> 18 Mei 2014
Jurnal. Hedging.<http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/hedging-definisi-dan-tehnik-hedging.html>18
Mei 2014
Matakritstal. Embargo.<http://matakristal.com/pengertian-embargo/>18
Mei 2014
Virtual. Net income. <http://virtual-beatles.blogspot.com/2012/04/pendapatan-nasional-national-income.html>
18 Mei 2014
Wikipedia. Devaluasi.<http://id.wikipedia.org/wiki/Devaluasi>18
Mei 2014
Wikipedia. Revaluasi.<http://id.wikipedia.org/wiki/revaluasi>18
Mei 2014