Jumat, 29 November 2013

Tugas 7 - Pengantar Bisnis



Assalamualaikum wr.wb
Selamat Pagi Siang Sore dan Malam
Salam sejahtera untuk kita semua.
Baiklah, tak bosen mungkin para pembaca tentang materi yang akan dipostingkan kali ini yang bertema dengan “Bisnis Internasional”. Kini saya akan memposting tentang ilmu baru tentang bisnis internasional ini. Semoga para pembaca tentunya bisa menjadi tahu dan dapat bermanfaat tentunya untuk kita nantinya. Aamiin. Baiklah, menunggu saya menuliskan dengan berbusa. Lebih baik kita langsung masuk saja dalam pembahasan ini.
Sebelumnya dalam Bisnis Internasional, kita harus mengetahui bagaimana pengertian-pengertian internasional.
Nah, dalam bisnis internasional tentunya kita harus tahu dulu bagaimana pemasaran bisa membuat kegiatan dalam bisnis menjadi internasional? Nah, disini akan dijelaskan tentang pengertian Pemasaran Internasional.
Pemasaran Internasional adalah pemasaran yang kegiatan operasinya melewati batas-batas lebih dari satu negara. Selain ada pemasaran internasional adapula tentang pemasaran global. Pemasaran Global adalah kegiatan pemasaran oleh perusahaan (global) yang mempunyai bisnis (global) dengan strategi pemasaran (global), maupun produk (global) yang sama (standar) di berbagai negara.
Tahap menjadi Pemasar Internasional
            Untuk menjadi perusahaan internasional (becoming internasional ), tidaklah terjadi begitu saja. Melainkan melalui beberapa tahap.
1.      No Foreign Marketing
2.      Infrequent Foreign Marketing
3.      Regular Foreign Marketing
4.      Global Marketing Operations






Langkah Strategi masuk Pasar Internasional
            Untuk mengembangkan strategi memasuki pasar internasional (go international), perlu dilakukan dengan langkah-langkah :

Maka. Dalam hal ini bisa dijawab bahwa sifat bisnis dalam hal apa saja bisnis internasional dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari- hari, yakni :
Bisnis Internasional sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari terutama pada perekonomian negara misalkan saja jika suatu Negara ingin mencapai kemakmuran, maka mutlak negara tersebut harus melakukan perdagangan dengan Negara lainnya.

Beberapa alasan mengapa suatu negara memerlukan negara lain dalam kehidupan ekonominya adalah :

1.      Tidak semua kebutuhan masyarakatnya dapat dipenuhi oeh komuditi yang dihasilkan di dalam negeri, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, harus di lakukan impor dari negara yang memproduksinya. Sebagai contoh meskipun negara arab adalah negara yang kaya, namun tidak dapat menghasilkan karet untuk bahan baku ban mobil, sepatu atau sandal. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan bahan baku karet tersebut harus membelinyan dari negara-negara yang menghasilkannya.
2.      Karena terbatasnya konsumen, tidak semua hasil produksi dapat dipasarkan di dalam negeri, sehingga perlu dicari pasar diluar negeri. Untuk itulah suatu negara membutuhkan negara lain untuk perluasan pasar baginproduknya.
3.      Sebagai sarana untuk melakukan proses alih teknologi. Dengan membeli produk asing suatu negara dapat mempelajari bagaimana produk tersebut dibuat dan dipasarkan, sehingga dalam jangka panjang dapat melakukan produksi untuk barang yang sama.
4.      Perdagangan antar negara ssebagai salah satu cara membina persahabatan dan kepentingen-kepentingan politik lainnya.

5.      Secara ekonomis dan matematis perdagangan antar negara dapat mendatangkan tambahan keunntungan dan efisensi dari dilakukannya tindakan spesialisasibproduksi dari negara-negara yang memiliki keuntungan mutlak dan keuntungan berbanding.

Oleh karena itu, dari bahasan awal bisa dijawab untuk Bisnis internasional memiliki resiko yang lebih tinggi dari pada dalam negeri.

Perdagangan internasional memiliki banyak resiko yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan perdagangan dalam negri atau nasional,dapat dilihat dibawah ini resiko atau hambatan dalm perdagangan internasional :

1.      Resiko Strategis
            Risiko Strategis Kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan strategis untuk merespon kekuatan yang merupakan sumber resiko. Kekuatan ini juga berdampak pada daya saing perusahaan. Porter mendefinisikan mereka sebagai ancaman pendatang baru dalam industri ancaman barang pengganti dan jasa intensitas persaingan dalam industri daya tawar pemasok dan kekuatan tawar konsumen.

2.      Perbedaan mata uang tiap Negara
            Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antar negara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang Negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.

3.      Kualitas Sumber Daya yang Rendah
            Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik.

4.      Pembayaran antar negara sulit dan resikonya besar
           Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.

5.      Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
            Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.

6.      Terjadinya Perang
            Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapat menyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat.

7.      Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
            Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

8.      Resiko Operasional
            Risiko Operasional Hal ini disebabkan oleh aset dan modal keuangan yang membantu dalam hari-hari operasi bisnis. Rincian dari mesin pasokan dan permintaan sumber daya dan produk kekurangan barang dan jasa kurangnya logistik yang sempurna dan persediaan akan mengakibatkan inefisiensi produksi. Dengan mengontrol biaya limbah yang tidak perlu akan

Baiklah cukup sekian yang bisa saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat tentunya untuk kita semua Aamiin. Krtitik dan saran saya tunggu yaah. Makasih.
Wassalamualaikum wr.wb

Sumber : 

Visidanmisiiso. Risiko Bisnis Internasional.<http://visidanmisiiso.wordpress.com/2012/08/26/risiko-bisnis-internasional/ >. 28 November 2013

Widyatimi.1996. Pengantar Bisnis. Gunadarma : Jakarta

Jumat, 22 November 2013

Tugas 6-Tugas Kelompok



FRANCHISING SUKSES DI INDONESIA
PECEL LELE LELA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategsinya dengan cara konvensional dalam mengembangkan usaha. Bahklan sistem franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan managemen, keculai kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan franchise.
Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada tahun 1898. Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada dekade 60an.
Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70an ketika masuknya Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat pesat dimulai sekitar 1995.Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259 perusahaan penerima waralaba di Indonesia.Setelah itu, usaha franchise mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter.Para penerima waralaba asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat dalam.Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia.Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabili ditandai dengan perseteruan para elit politik.Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan industri waralaba di Indonesia telah terus berkembang semenjak tahun 2004. Hal ini ditandai dengan meningkatnya  minat investasi dari masyrakat terhadap industri waralaba ini. Semenjak tahun 2004 peningkatan usaha waralaba di Indonesia juga meningkat secara signifikan. Industri waralaba ini berdasarkan kategori juga terus mengalami perkembangan, mulai dari makanan dan minuman, pendidikan, apotek, jasa laundry, dan kebutuhan perkantoran hingga jasa rental kendaraan dan masih banyak lagi.
Berdasarkan paparan diatas, maka disini kami mengambil salah satu Perusahaan Franchising yang sukses di Indonesia dari kategori makanan, yakni Pecel Lele Lela. Banyak ayam goreng yang lebih enak dari KFC dan Mcdonald, tapi mengapa hanya mereka yang berkembang pesat. Banyak kopi yang lebih enak dari Starbucks dan lainnya, tapi mengapa hanya mereka yang berkembang pesat. Banyak kripik singkong yang lebih enak dari Maicih, tapi mengapa hanya mereka yang berkembang pesat. Banyak pecel lele yang lebih enak dari pecel lele lela, tapi mengapa pecel lele lela yang berkembang pesat, Banyak jaket yang lebih bagus dari J-fleece, tapi mengapa hanya mereka yang berkembang pesat. Dan masih banyak lagi jenis-jenis usaha yang sukses.
Setelah mereka mencapai kesuksesan yang terjadi adalah banyaknya yang mengikuti dan meniru mereka, yang berbeda hanyalah mereknya saja. Contoh dengan kesuksesan maicih, banyak sekali muncul merek merek baru dengan produk yang dijual sama – sama kripik singkong. Maka, merek-merek tersebut pun tidak bertahan lama dan sulit untuk mengikuti jejak maicih. Atau seperti Pecel lele lela, banyak kini yang mengikuti jejaknya dengan berjualan pecel lele di pinggiran jalan dengan bervariasi nama usaha tersebut. Tapi tetap saja belum bisa menandingi kualitas Pecel lele lela yang kini akan mulai membuka cabang di luar Indonesia. Oleh karena itu, kami memilih Pecel lele lela sebagai salah satu franchis sukses di Indonesia dalam kategori makanan.
1.2 TUJUAN
Dalam usaha Pecel lele lela, mereka memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan usaha tersebut, yakni :
A.     Visi
1.      Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia
2.      Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
3.      Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional

B.     Misi
1.      Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan unik
2.      Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service & Value
3.      Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mitra usaha
Dari visi misi itulah mereka jadikan pula itu sebagai acuan dalam tujuan perusahaan pecel lele lela berdiri.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH BERDIRINYA
Pada awalnya Pecel Lele Lela berdiri atas usaha dari seorang karyawan yang telah di PHK dari kantornya seorang yang bernama Rangga Umara adalah pemilik sekaligus perintis awal berdirinya  Pecel Lele Lela. Pada tahun 2006  Rangga Umara mengembangkan ide usaha makanan. Dimana pecel lele merupakan makanan yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Ditambah bahan baku lele itu sendiri mudah didapat dan penjualannya sangat tinggi. Pecel Lele Lela telah di akui sebagai usaha makanan paling inovatif dengan bahan baku asal yaitu lele yang telah dijamin berkualitas baik dan sesuai standar SOP. Dinamakan pecel lele lela merupakan singkatan dari Pecel Lele Lebih Laku atau logo dari pecel lele lela ini menyerupai logo starbucks coffe. Pada awalnya penggunaan logo ini sempat membuat starbucks coffe tidak senang namun masalah ini bisa diselesaikan dengan cara damai. Namun pada akhirnya juga walaupun sempat mendapat teguran tidak membuat menurutnya perkembangan pecel lele lela. Sesuai juga dengan mottonya :”Bersama Kami Pecel Lele Akan Mendunia”. Sekarang perkembangan dari usaha lele yang pada awalnya hanya dijual di kaki lima telah merambah ketempat yang komersil dan mudah dijangkau masyarakat. Dengan sekarang omzet penjualan yang mencapai 1,8 Miliyar perbulan, dan kini Pecel Lele Lela telah memiliki lebih dari 32 cabang outlet di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Makassar, Purwokerto dan Palembang.Serta akan juga dibangun di Mekkah, Singapura dan Malaysia.
2.2 KEGIATAN PERUSAHAAN
Dalam kegiatan perusahaan pecel lele lela telah banyak melakukan kegiatan, diantaranya :
A.     Motif Perusahaan Bisnis
Motif merupakan suatu alasan suatu orang atau perusahaan untuk melakukan sesuatu baik untuk mencari keuntungan maupun sosial.
Sedangkan motif bisnis yang dilakukan pecel lele lela adalah dengan memberikan promosi kepada konsumen yang sedang berulang tahun dan memberikan promosi makan gratis seumur hidup kepada konsumen yang bernama lela dengan hanya menunjukkan ktp saja.
B.     Jenis Kerjasama Perusahaan
Seperti yang telah ditulis pada bab awal jenis kerjasama yang dipakai pada pecel Lele Lela adalah jenis kerjasama waralaba.
System waralaba artinya suatu hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
C.       Jenis Pemasaran Perusahaan
Jenis pemasaran yang dilakukan oleh manajemen pecel lele lela cukup efektif dengan menggunakan logo yang mirip dengan logo starbucks coffe memberikan kemudahan konsumen dalam mengingat produk pecel lele lela, selain itu pemasaran juga dilakukan dengan memasang billboard di beberapa jalan, memasang iklan di beberapa radio kota, serta menggunakan media social. Ini cukup menarik banyak konsumen untuk datang dan merasaka  sensasi yang berbeda dalam makan lele.
D.     Pelayanan Perusahaan
Pelayanan yang diberikan oleh pecel lele lela mencakup pemesanan langsung oleh konsumen dengan mendatangi outlet yang ada. Atau dengan delivery order yaitu dengan layanan pemensanan antar antara petugas ke konsumen. Konsumen haya dengan menelepon ke outlet terdekat dan memesan menu apa saja yang akan dipesan, maka petugas akan mengantarkan ke lokasi yang sesuai dengan pesanan konsumen tersebut.
2.3 PROSES PERUSAHAAN
Dalam pecel lele lela terdapat proses dalam perekrutan karyawan, diantaranya :
A.     Proses Kerja Perusahaan
Proses kerja perusahaan artinya prosedur kerja perusahaan dalam mengelola permintaan bisnis.
B.     Sistem Kerja Perusahaan Bisnis
Seperti yang telah saya tulis di atas bahwa perusahaan Pecel Lele Lela menggunakan system kerjasama waralaba. System kerja sama waralaba adalah suatu ikatan pengaturan hukum dan usaha oleh pemilik perusahaan (franchisor) dengan memberikan atau menjual hak ke pihak penerima waralaba (franchisee) untuk menjual produk merk dagang dan atau jasa pemberi waralaba tersebut dengan aturan, tatacara, prosedur dan criteria yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
C.     Struktur Organisasi Perusahaan
Karena mengingat ukuran yang belum terlalu besar maka struktur organisasi Pecel Lele Lela dibuat satu level di bawah manajer restoran agar pengawasan lebih efektif dan efisien. Tujuan  struktur  organisasi  adalah  untuk  menciptakan  koordinasi,  komunikasi,  dan  kerja  sama  yang  baik  di  antara  pelaksanaan  organisasi,  agar  dapat  menunjang  dan  mencapai  tujuan  perusahaan
D.     Pendeskripsian Struktur Jabatan
Tim manajemen restoran Pecel Lele Lela berjumlah 9 orang, yaitu dua  orang pemilik perusahaan, satu orang manajer, enam orang  karyawan  yaitu  pada  dua orang waiters, satu orang kasir, dua orang kasir, satu orang staf  pengantar. Masing-masing staf mempunyai spesifikasi pekerjaan sesuai tugas dan  tanggung jawabnya. Spesifikasi pekerjaan ini dilakukan untuk memudahkan  dalam melakukan pekerjaan, efektivitas dan juga optimalisasi dalam melakukan  pekerjaan. Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing bagian pada struktur  organisasi Pecel Lele Lela adalah sebagai berikut:


1) Pemilik / Franchisee
Pemilik karena memiliki hak yang kuat atas restoran Pecel Lele Lela di  Bogor maka pemilik melakukan pemeriksaan pembukuan, keuangan serta segala  tindakan yang dijalankan oleh manajer restoran. Pemilik juga memiliki hak untuk memberhentikan karyawan apabila melalaikan kewajiban-kewajibannya. Pemilik  tidak diwajibkan selalu ada setiap hari pada restoran Pecel Lele Lela di Bogor  dikarenakan kesibukannya mengurus bisnis yang lainnya.
2) Manajer Restoran
Manajer restoran bertanggung jawab atas kelancaran administrasi dan  operasional serta mengkoordinir segala keselarasan kegiatan di unit restoran dan  dapur dari segala aspek operasionalnya, termasuk juga terhadap pengontrolan  pembiayaan dari target hasil usaha yang selaras dengan tujuan perusahaan.
3) Chef (Koki)
Chef bertanggung jawab atas persediaan makanan sesuai dengan kebutuhan dan  keinginan menu, maupun staf berdasarkan resep standard dan biaya pembuatan  makanan yang telah dianggarkan.
4) Delivery Crew (Staf Pengantar)
Delivery crew bertugas mempersiapkan perlengkapan delivery dan kondisi motor  dalam keadaan baik, memastikan bahwa makanan yang dibawa sesuai pesanan  konsumen, dan membuat laporan keluhan konsumen.
5) Waiter/waiteress (Pelayan)
Waiter/waiteress  bertanggung jawab atas tugasnya dalam menyiapkan susunan  meja yang rapih dan memberikan pelayanan dalam penghidangan makanan dan  minuman secara ramah, sopan dan efisien terhadap konsumen yang datang ke  restoran sesuai standar pesanan dari konsumen.
E.     Status Karyawan
Karyawan adalah mereka yang bekerja di suatu peruahaan bisnis atau organisasi dan menerima upah atau gaji. Status karyawan di Pecel Lele Lela adalah karyawan lepas artinya mereka bekerja berdasarkan waktu tertentu.

2.4 KEUANGAN PERUSAHAAN
Mimpi Rangga Umara, pemilik Pecel Lele Lela menjadi pengusaha sukses akhirnya benar-benar terwujud. Ia kini memiliki 92 outlet Pecel Lele Lela di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya di Indonesia. Keuntungan yang diraihnya pun mencapai milyaran rupiah per bulan.
Namun apa yang diraihnya kini  bukanlah tanpa proses. Lima tahun lalu, Rangga memutuskan untuk berhenti sebagai karyawan salah satu perusahaan di Jakarta. Sarjana Informatika dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Bandung ini memutuskan untuk menjadi pengusaha pecel lele. Langkah awal Rangga adalah menemukan nama bagi calon bisnis barunya tersebut. Ia menamakannya Pecel Lele Lela. Lela sendiri bukanlah nama istri atau anaknya, melainkan doa yang berarti Lebih Laku.
Menurutnya, nama itu dibuat dengan pikiran, bagaimana kalau usahanya nanti ramai dan orang mengantri untuk makan di restorannya nanti. Pengusaha kelahiran 3 Januari 1979 ini pun mencari tukang masak dan menyewa sebuah tempat berukuran 2 x 2 meter dengan biaya sewa sebesar Rp. 250 ribu per bulan.
Modal yang digunakan tidak kurang dari Rp. 3 juta yang didapat dengan meminjam akepada orangtuanya. Pada hari pertama jualan, keuntungan Pecel Lele Lela hanya Rp. 20 ribu, begitupun hari kedua, ketiga, dan hari ke-22 untungnya hanya bertambah sedikit. Hingga bulan ke lima, hasilnya pun sama saja, bahkan minus. Dengan uang seadanya, Rangga memutuskan pindah tempat. Saat itu, ia membuat gerakan warung sepi di kawasan yang lebih strategis. Ia pun mendatangi pemilik warung sepi untuk diajak kerja sama. Setelah bernegosiasi dengan pemilik warung, akhirnya pemiliki warung mengajak Rangga menerapkan sistem setoran sebesar satu juta per bulan. Ia menyetujuinya, warung sepi itu kemudian didesain sedemikian rupa dan diberi poster.
Selama satu bulan dikelola, hasilnya pun ibarat langit dan bumi. Rangga langsung meraup untung  Rp. 3 juta per bulan. Semangat Rangga untuk mengubah hidupnya pun semakin menjadi-jadi. Rangga merencanakan menambah keuntungannya dengan membuka 10 cabang dalam satu tahun. Kemudian 100 cabang dalam lima tahun. Ia berharap dengan 10 cabang tersebut akan mendapat keuntungan Rp. 100 juta juta per bulan.

2.5 HASIL PERUSAHAAN
Pecel Lele Lela pun terus berkembang.  Tak sampai lima tahun, keuntungannya mencapai Rp. 8.2 milyar per bulan.
Mimpi Rangga Umara, pemilik Pecel Lele Lela menjadi pengusaha sukses akhirnya benar-benar terwujud. Ia kini memiliki 92 outlet Pecel Lele Lela di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya di Indonesia. Keuntungan yang diraihnya pun mencapai milyaran rupiah per bulan. Kini Rangga berencana mengembangkan sayapnya di berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Jedah, juga Australia

BAB III
KESIMPULAN

Dari penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang (franchisor) kepada pihak lain (franchise).lisensi tersebut memberi hak kepada  franchise  untuk menggunakan merek dagang  franchisor dan seluruh elemen yang diperlukan untuk menjalankan  bisnisnya dengan dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya.
Perusahaan waralaba dapat memberi kita keuntungan yang cukup besar seperti halnya perusahaan bisnis Pecel Lele Lela yang merupakan pelopor lele modern di Indonesia. Dengan sejumlah kreasi unik dari menunya, Lele Lela mampu mendongkrak gengsi lele. Kita bisa mendapatkan menu dengan harga yang cukup terjangkau. Kita juga mendapatkan beberapa kelebihan Pecel Lele Lela, diantaranya :
Lokasi yang mudah dijangkau, berada di tepi jalan utama dan berada di sekitar lingkungan tempat tinggal mahasiswa membuat rumah makan ini selalu ramai, pelayanan dari para pramusaji yang ramah menjadi nilai tambah tersendiri, para karyawan selalu menyambut dengan salam secara bersamaan, baik ketika konsumen datang maupun konsumen pergi dan tempat yang bersih membuat nyaman kita dalam menyantap makanan.                           
Teknologi mempengaruhi tingkat kualitas pemasaran suatu produk, berawal dari manual menuju ke perkembangan online sangat dibutuhkan diera sekarang, guna mempermudah konsumen dalam medapatkan pelayanan yang baik. 


REFERENSI

BisnisUkm. Pengusaha Sukses Pecel lele lela.<http://bisnisukm.com/profil-pengusaha-sukses-Pecel lele lela.html.> 22 November 2013

Coklat Gelap. Sejarah Rangga Umara.<http://cokelatgelap.blogspot.com/2013/01/sejarah-pada-tahun-2006-rangga-umara.html> 22 November 2013

Konsultan Facebook. Strategi bisnis.<http://www.konsultanfacebook.com/strategi-bisnis-yang-memukau/>. 22 November 2013
Modisradio.Pecel Lele Lela.<http://www.modisradio.com/merchant/pecel-lele-lela/#sthash.gKSeWL77.dpuf.> 21 November 2013

Rifqi Faizah. Pecel lele lela.<http://rifqifaizah.blogspot.com/2010/10/pecel-lele-lela.html> 22 November 2013


DISUSUN OLEH :
1.     Ervina Mustika    22213966
2.     Reza AlGhifari     2A213526
3.     Witasari               29213354

 









Dampak positif dan negatif dari franchising Pecel lele lela bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia :
Dampak Positif Dari Franchising Bagi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
Dampak positifnya yaitu dengan adanya sistem franchising ini makin luasnya peluang lapangan kerja, dan dengan begitu setidaknya dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di indonesia. serta membuka peluang bisnis bagi para masyarakat yang ingin membuka bisnis dengan modal relatif rendah.
Dampak Negatif Dari Franchising Bagi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
Banyak para pedagang kecil yang "gulung tikar" karena usahanya tidak laku akibat dari kalah bersaing dengan perusahaan waralaba tersebut.

Keuntungan usaha Franchising Pecel lele lela :
Keuntungan Dari Usaha Franchising
1.    Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
2.    Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
3.    Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
4.    Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
5.    Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha
6. Pengalaman dan faktor sukses (pengalaman bisnis dengan franchising di Amerika dapat memberikan tingkat keberhasilan 93%, sedangkan bisnis biasa hanya memberikan tingkat keberhasilan sekitar 35%).
7.   Bantuan keuangan dari franchisor.
8.   Bisnis sudah terbangun dengan standarisasi mutu dan biaya produksi rendah.
9.   Kesiapan menajemen dengan bantuan manajemen dan teknik.
10. Memperoleh manfaat market research dan product development dan risiko gagal kecil.

Kerugian Dari Usaha Frinchising
1.    Kewenangan outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
2.    Perlu perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
3.    Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis
4.    Program latihan franchisor terkadang jauh dari harapan
5.    Franchisor hanya sedikit memberikan kebebasan
6.    Berbagi keuntungan dan kurangnya pengendalian
7.    Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis.
8.    Perlu perubahan paradigma atas materi yang dijual dan kewenangan outlet di tangan franchisee.

Manfaat  dan kiatUsaha Franchising Pecel lele lela

Manfaat :
1.      Memperkecil resiko kegagalan usaha.
2.      Menghemat waktu, tenaga, dan dana untuk proses trial dan error.
3.      Memberi kemudahan dalam operasional usaha.
4.      Pengunaan nama merek sudah lebih dikenal masyarakat.

Kiat Untuk Mempertahankan :
1.      Berorientasi kepada suksesnya franchisee
2.      Terus melakukan inovasi dan pengembangan
3.      Analisa bisnis yang dijalankan.
4.      Perencanaan masalah.
5.      Pemilihan lokasi yang tepat.

Analisis Perusahaan Pecel Lele Lela 
Kelebihan : 
1.      Harganya standar dan terjangkau
2.      Letaknya yang strategis berada tepat di pinggir jalan
3.      Di dekat area lokasi banyak terdapat tempat-tempat les dan sekolah
4.      Bagi pelanggan yang bernama lela hanya dengan menunjukkan KTP mendapatkan makan gratis
5.      Konsumen yang tepat berulang tahun juga akan mendapatkan makan gratis dengan menunjukkan KTP
6.      Pelayanan yang ramah
7.      Para karyawan selalu mengucapkan salam serempak kepada setiap konsumen yang datang  maupun setelah meninggalkan tempat
8.      Tempatnya bersih tidak kotor

Kelemahan :
1.      Tempatnya terlalu kecil dan sempit
2.      Hanya tersedia satu wastafel dan kurang terawat
3.      Kurang kreatif dalam penataan ruang
4.      Areal parkir kurang luas
5.      Tidak tersedianya kamar mandi

Ancaman  :
1.      Banyaknya saingan di sekitar lokasi terutama tepat di depannya terdapat rumah makan yang juga menyajikan lele sebagai menu utamanya
2.      Ketidaknyamanan tempat memungkinkan konsumen untuk tidak berlama-lama
3.      Menu yang kurang bervariasi, sehingga konsumen sulit memilih menu  yang lain sesuai seleranya
4.      Bahan dasar yang selalu terbuat dari ikan lele bisa membuat para konsumen merasa bosan
5.      Lokasi yang terlalu dekat jalan membuat konsumen untuk parker
6.      Kurang luasnya areal parker memungkinkan konsumen merasa malas untuk dating

Kekuatan :
1.      Harga yang standar sehingga terjangkau bagi konsumen yang ekonominya sederhana
2.      Ramahnya pelayanan serta salam yang di ucapkan secara serempak  menjadikan rumah makan pecel lele lela menjadi unik dan menarik konsumen
3.      Ucapan salam ketika konsumen datang selalu “Selamat Pagi” tidak peduli itu pagi , siang ataupun malam karna menurut rumah makan ini kata selamat pagi merupakan sumber kekuatan semangat
4.      Cita rasa dari masakan yang memanjakan lidah para konsumen membuat konsumen merasa ingin kembali lagi

Peluang :
1.      Apabila rumah makan ini tetap dengan harganya yang terjangkau memungkinkan usaha ini akan bertahan
2.      Penempatan usaha dengan lokasi yang strategis juga dapat memberikan peluang yang besar
3.      Penataan ruang lebih kreatif dan tersediaanya kamar kecil akan menambah kenyamanan sehingga makin banyak konsumen yang datang
4.      Bervariasinya menu-menu yang ada memungkinkan peluang bisnis rumah makan pecel lele lela dapat semakin  berkembang
5.      Mengutamakan cita rasa tradisional yang berbahan dasar ikan lele dapat menambah menarik rumah makan ini
6.      Dengan akses ke media televise rumah makan ini makin dikenal masyarakat luas
Hal tersebut merupakan salah satu koreksi untuk perusahaan pecel lele lela. Apabila rumah makan ini dapat membenahi kekurangannya tidak menutup kemungkinan perusahaan pecel lele lela ini akan bertahan lama dan memperoleh keuntungan yang memuaskan. Dari perolehan keuntungan yang besar perusahaan pecel lele lela ini dapat terus mengembangkan usahanya dengan membuka cabang lebih banyak lagi.