Senin, 21 April 2014

Tugas PerekoIn 3

Tahukah anda apa itu Tabungan Pemerintah? Sebelumnya kita harus tahu dulu apa pengertian Tabungan..
Tabungan adalah bagian dari “pendapatan dapat dibelanjakan” (disposible income) yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.
Tabungan pemerintah adalah selisih positif antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin. Kedua jenis tabungan ini dapat membentuk tabungan nasional yang digunakan sebagai sumber dana investasi.
Tidak semua sisa pendapatan dapat disebut sebagai tabungan, hanya yang dititipkan pada lembaga perbankan saja yang disebut tabungan karena dapat disalurkan sebagai konsumsi. Sisa pendapatgan yang disimpan sendiri(celengan) tidak termasuk dalam jenis tabungan itu sendiri. Biro Pusat Statistik (BPS) menaksirkan jumlah tabungan masyarakat Indonesia melalui selisih antara tabungan nasional dan tabungan pemerintah. Angka tabungan nasional sendiri merupakan hasil penaksiran pula, yaitu PDB dikurangi Nilai Konsumsi Akhir Sektor Rumah Tangga dan Sektor Pemerintah, ditambah pendapatan Neto Faktor Produksi terhadap Luar Negeri. Kaarena kesulitan teknis, metodologi perhitungannya dibalik. Bukannya tabungan masyarakat ditambah tabungan pemerintah menghasilkan tabungan nasional, melainkan tabungan nasional dikurangi jumlah tabungan pemerintah yang menghasilkan tabungan masyarakat.
Tabungan masyarakat Indonesia dalam kurun waktu 1971-1992 secara umum mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.Selama periode tersebut nilai nominal, tabungan masyarakat Indonesia meningkat rata-rata 30% per tahunnya. Rasionya terhadap PDB membesar menjadi 11,90% pada tahun 1971, meningkat menjadi 18,63% pada sepuluh tahun kemudian, lalu meningkat lagi menjadi 21,86% pada tahun 1991. Secara rata-rata rasio tabungan masyarakat terhadap PDB selama periode 1971-1992 tercatat 19,17%.
Pada akhir pelita V lalu diperkirakan tabungan masyarakat Indonesia mencapai Rp.246,4 triliun, yang meliputi keseluruhan tabungan sektor swasta di dalam negeri, yaitu tabungan-tabungan perseorangan dan rumah tangga; perusahaan swasta; perusahaan negara; dan tabungan pemerintah daerah. Angka tersebut merupakan 72,15% dari jumlah seluruh tabungan dalam negeri. Porsi 17,85% adalah tabungan pemerintah pusat. Tabungan masyarakat bersama tabungan pemerintah dan dana dari luar negeri merupakan sumber pembiayaan investasi. Selama repelita VI yang tengan berjalan sekarang peranan tabungan masyarakat diharapkan bisa lebih tinggi lagi dibandingkan peranan tabungan pemerintah yaitu rata-rata 68,8% berbanding 25,7% dari seluruh sumber pembiayaan pembangunan, 5,5% sisanya diharapkan dari dana luar negeri. Pada akhir repelita VI kelak tabungan masyarakat diharapkan berjumlah Rp.454,1 triliun.
Dari tabungan pemerintah ini maka tentu dalam permasalahan ekonomi ada Inflasi. Semua orang hampir menganggap bahwa inflansi itu merugikan. Padahal belum tentu juga, sebelumnya kita ketahui dulu apa itu Inflansi.
Inflasi dapat diartikan sebagai tingkat kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam periode tertentu. Ada juga yang mengartikan suatu kenaikan persediaan uang yang beredar.


Beberapa ciri atau tipe inflasi:
1.      Demand-side Inflation (Demad pull Inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan meningkat sedangkan persediaan tetap.
2.      Supply-side Inflation (Cost push Inflation), inflasi karena supply berkurang sementara permintaan tetap, atau harga-harga komoditas yang diperlukan oleh rumahtangga meningkat sebagai akibat naiknya biaya produksi, seperti kenaikan tingkat upah, kenaikan harga bahan baku.
3.      Imported Inflation ialah inflasi yang teradi karena harga barang impor yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat meningkat, sebagal akibat menurumya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing (US $).
Selain itu juga dikenal secara umum dua istilah infiasi:
1.      “Headline Inflation” (Inflasi IHK), yang dihitung o BPS, inflasi yang biasa diumumkan setiap bulan o)eh pemerintah melalul BPS.
2.      “Core Inflation” (Inflasi Inti), yang dihitung oleh BI, khusus untuk moneter.
Beberapa contoh manfaat data inflasi:
1.      Sebagai indikator untuk penentuan kebijakan penetapan harga beberapa komoditas tertentu, seperti : harga beras, BBM, listrik dan sebagainya.
2.      Sebagai bahan penentuan kebijakan dalam mengatur kelancaran arus distribusi barang, apabila diketahui bahwa salah satu penyebab kenaikan harga terjadi karena terganggunya kelancaran distribusi barang.
3.      Untuk bahan penentuan kebijakan impor (misal substitusi impor), dan sebagainya.
Berdasarkan pengalaman dan analisis ekonomi yang menyeluruh , banyak orang tahu tentang inflasi, penyebabnya biasanya ditemukan , dan pengaruhnya pun disinyalir banyak. Namun tidak banyak yang bisa menyimpulkan secara utuh atau setuju dengan suara bulat bagaimana menanggulanginya balk secara ekonomis, sosiologis, maupun politis (Bullis).
Mengapa inflasi begitu kompleks?
1.      Karena inflasi merupakan dampak dan beberapa sebab yang bervariasi dan waktu ke waktu (Bullis). Misalnya inflasi terkait dengan pertumbuhan penduduk, pengangguran, perubahan aturan, selera, distribus barang.
2.      Karena permintaan atau keinginan yang kuat melawan suatu batasan. Misalnya menginginkan sesuatu yang Iebih banyak, lebih baik, lebih besar.
3.      Karena kebijakan atau regulasi yang dibuat pemerintah. Misalnya menaikkan harga BBM, JTarif Listrik.
4.      Karena pengaruh struktur sosial politik (Hirschman dalam Gemmel).
Oleh karena itu Inflasi itu tidak merugi juga lho. Hohoho
Tidak Selamanya Inlfasi Selalu Merugi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negative, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Coba kita renungkan, apa penyebab harga tanah ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya hanya dalam jangka waktu 5 tahun?Ya, jawabannya adalah inflasi.
Dengan semakin menurunnya nilai mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal tersebut akan mempercepat naiknya harga aset tersebut. Demikian juga dengan nilai emas. Bayangkan jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau bahkan nol persen per tahun. Maka investasi Anda di bidang properti atau emas tersebut akan sangat lambat dan tentu saja lebih beresiko.
Nah, dari permasalahan inflasi ada pelaku ekonomi juga tentunya. Salah satunya adalah BUMN. Nah di minggu kemarin di Tugas 2. (Liat tugas 2nya juga yah!) nah disana saya jelaskan juga tentang BUMN dan BUMS juga loh. So, kalian masih bingung kalian bisa buka Tugas 2 yang saya posting kemarin.
Disini ada pernyataan yang dimiliki oleh BUMN mengenai Akuntansi. Pernyataannya yaitu “Dalam Penilaian Sehat Atau Tidaknya Bumn Cenderung Bersifat Akuntansi
Akuntansi sendiri memiliki pengertian pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Tentu Akuntansi memiliki peran untuk dapat menilai apakah BUMN tersebut sehat atau tidak.
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Dan pastinya peran akuntansi dalam sehat atau tidaknya BUMN sangat berpengaruh dalam penilaian.
Dalam BUMN tersebut terdapat wewenang-wewenang. Siapa yang memiliki wewenang untuk menilai BUMN yaitu :
• Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.
• Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
• Pemerintah juga memiliki Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan negara.
Karena semua wewenang yang berhak untuk menilai BUMN hanyalah pemerintah karena BUMN merupakan suatu instansi pemerintah yang dimiliki oleh negara dan rata-rata BUMN di gunakan untuk kepentingan rakyat.
Demikian yang dapat saya p[osting untuk hari ini. Mohon maaf kalo masih ada kekurangan dalam postingan saya ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun saya harapkan. Terima kasih

Referensi :
Ervina Mustika. <Ervinamustika14.blogspot.com> 21 April 2014
Lailya Diryani. Pengeluaran konsumsi pemerintah. <http://lailyardiyani.blogspot.com/2011/02/pengeluaran-konsumsi-pemerintah-dan.html.> 20 April 2014
Pandu Budi Mulya. Perekonomian Indonesia. <http://pandubudimulya.wordpress.com/tag/perekonomian-indonesia/.> 20 April 2014
Siti Khaerunnisa. <Siti-Khaerunnisa.blogspot.com>. 21 April 2014
Wikipedia. Akuntansi. <http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi> 20 April 2014


.

0 komentar:

Posting Komentar