Tahukah anda apa itu Tabungan Pemerintah? Sebelumnya kita
harus tahu dulu apa pengertian Tabungan..
Tabungan adalah bagian dari “pendapatan dapat dibelanjakan”
(disposible income) yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.
Tabungan pemerintah adalah selisih positif antara penerimaan dalam
negeri dan pengeluaran rutin. Kedua jenis tabungan ini dapat membentuk tabungan
nasional yang digunakan sebagai sumber dana investasi.
Tidak semua sisa pendapatan
dapat disebut sebagai tabungan, hanya yang dititipkan pada lembaga perbankan
saja yang disebut tabungan karena dapat disalurkan sebagai konsumsi. Sisa
pendapatgan yang disimpan sendiri(celengan) tidak termasuk dalam jenis tabungan
itu sendiri. Biro Pusat Statistik (BPS) menaksirkan jumlah tabungan masyarakat
Indonesia melalui selisih antara tabungan nasional dan tabungan pemerintah.
Angka tabungan nasional sendiri merupakan hasil penaksiran pula, yaitu PDB
dikurangi Nilai Konsumsi Akhir Sektor Rumah Tangga dan Sektor Pemerintah,
ditambah pendapatan Neto Faktor Produksi terhadap Luar Negeri. Kaarena
kesulitan teknis, metodologi perhitungannya dibalik. Bukannya tabungan
masyarakat ditambah tabungan pemerintah menghasilkan tabungan nasional,
melainkan tabungan nasional dikurangi jumlah tabungan pemerintah yang menghasilkan
tabungan masyarakat.
Tabungan masyarakat Indonesia
dalam kurun waktu 1971-1992 secara umum mengalami kenaikan dari tahun ke
tahun.Selama periode tersebut nilai nominal, tabungan masyarakat Indonesia
meningkat rata-rata 30% per tahunnya. Rasionya terhadap PDB membesar menjadi
11,90% pada tahun 1971, meningkat menjadi 18,63% pada sepuluh tahun kemudian,
lalu meningkat lagi menjadi 21,86% pada tahun 1991. Secara rata-rata rasio
tabungan masyarakat terhadap PDB selama periode 1971-1992 tercatat 19,17%.
Pada akhir pelita V lalu
diperkirakan tabungan masyarakat Indonesia mencapai Rp.246,4 triliun, yang
meliputi keseluruhan tabungan sektor swasta di dalam negeri, yaitu
tabungan-tabungan perseorangan dan rumah tangga; perusahaan swasta; perusahaan
negara; dan tabungan pemerintah daerah. Angka tersebut merupakan 72,15% dari
jumlah seluruh tabungan dalam negeri. Porsi 17,85% adalah tabungan pemerintah
pusat. Tabungan masyarakat bersama tabungan pemerintah dan dana dari luar
negeri merupakan sumber pembiayaan investasi. Selama repelita VI yang tengan
berjalan sekarang peranan tabungan masyarakat diharapkan bisa lebih tinggi lagi
dibandingkan peranan tabungan pemerintah yaitu rata-rata 68,8% berbanding 25,7%
dari seluruh sumber pembiayaan pembangunan, 5,5% sisanya diharapkan dari dana
luar negeri. Pada akhir repelita VI kelak tabungan masyarakat diharapkan
berjumlah Rp.454,1 triliun.
Dari tabungan pemerintah ini
maka tentu dalam permasalahan ekonomi ada Inflasi. Semua orang hampir
menganggap bahwa inflansi itu merugikan. Padahal belum tentu juga, sebelumnya
kita ketahui dulu apa itu Inflansi.
Inflasi dapat diartikan sebagai tingkat kenaikan harga secara umum
dan terus menerus dalam periode tertentu. Ada juga yang mengartikan suatu
kenaikan persediaan uang yang beredar.
Beberapa ciri atau tipe
inflasi:
1.
Demand-side Inflation (Demad pull Inflation), yaitu
inflasi yang terjadi karena permintaan meningkat sedangkan persediaan tetap.
2.
Supply-side Inflation (Cost push Inflation), inflasi
karena supply berkurang sementara permintaan tetap, atau harga-harga komoditas
yang diperlukan oleh rumahtangga meningkat sebagai akibat naiknya biaya
produksi, seperti kenaikan tingkat upah, kenaikan harga bahan baku.
3.
Imported Inflation ialah inflasi yang teradi karena harga
barang impor yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat meningkat, sebagal akibat
menurumya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing (US $).
Selain itu juga dikenal secara
umum dua istilah infiasi:
1.
“Headline Inflation” (Inflasi IHK), yang dihitung o BPS,
inflasi yang biasa diumumkan setiap bulan o)eh pemerintah melalul BPS.
2.
“Core Inflation” (Inflasi Inti), yang dihitung oleh BI,
khusus untuk moneter.
Beberapa contoh manfaat data
inflasi:
1.
Sebagai indikator untuk penentuan kebijakan penetapan
harga beberapa komoditas tertentu, seperti : harga beras, BBM, listrik dan
sebagainya.
2.
Sebagai bahan penentuan kebijakan dalam mengatur
kelancaran arus distribusi barang, apabila diketahui bahwa salah satu penyebab
kenaikan harga terjadi karena terganggunya kelancaran distribusi barang.
3.
Untuk bahan penentuan kebijakan impor (misal substitusi
impor), dan sebagainya.
Berdasarkan pengalaman dan
analisis ekonomi yang menyeluruh , banyak orang tahu tentang inflasi,
penyebabnya biasanya ditemukan , dan pengaruhnya pun disinyalir banyak. Namun
tidak banyak yang bisa menyimpulkan secara utuh atau setuju dengan suara bulat
bagaimana menanggulanginya balk secara ekonomis, sosiologis, maupun politis
(Bullis).
Mengapa inflasi begitu
kompleks?
1.
Karena inflasi merupakan dampak dan beberapa sebab yang bervariasi
dan waktu ke waktu (Bullis). Misalnya inflasi terkait dengan pertumbuhan
penduduk, pengangguran, perubahan aturan, selera, distribus barang.
2.
Karena permintaan atau keinginan yang kuat melawan suatu
batasan. Misalnya menginginkan sesuatu yang Iebih banyak, lebih baik, lebih
besar.
3.
Karena kebijakan atau regulasi yang dibuat pemerintah.
Misalnya menaikkan harga BBM, JTarif Listrik.
4.
Karena pengaruh struktur sosial politik (Hirschman dalam
Gemmel).
Oleh karena itu Inflasi itu
tidak merugi juga lho. Hohoho
Tidak Selamanya Inlfasi Selalu
Merugi
Inflasi memiliki dampak positif
dan dampak negative, tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi
itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dapat mendorong perekonomian
lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
Coba kita renungkan, apa
penyebab harga tanah ataupun properti lainnya cenderung cepat naik nilainya
hanya dalam jangka waktu 5 tahun?Ya, jawabannya adalah inflasi.
Dengan semakin menurunnya nilai
mata uang rupiah dan semakin tingginya kebutuhan tanah/properti maka hal
tersebut akan mempercepat naiknya harga aset tersebut. Demikian juga dengan
nilai emas. Bayangkan jika inflasi di negeri ini hanya sebesar satu persen atau
bahkan nol persen per tahun. Maka investasi Anda di bidang properti atau emas
tersebut akan sangat lambat dan tentu saja lebih beresiko.
Nah, dari permasalahan inflasi
ada pelaku ekonomi juga tentunya. Salah satunya adalah BUMN. Nah di minggu
kemarin di Tugas 2. (Liat tugas 2nya juga yah!) nah disana saya jelaskan juga
tentang BUMN dan BUMS juga loh. So, kalian masih bingung kalian bisa buka Tugas
2 yang saya posting kemarin.
Disini ada pernyataan yang
dimiliki oleh BUMN mengenai Akuntansi. Pernyataannya yaitu “Dalam
Penilaian Sehat Atau Tidaknya Bumn Cenderung Bersifat Akuntansi”
Akuntansi sendiri memiliki
pengertian pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi
yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain
untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi,
dan lembaga pemerintah. Tentu Akuntansi memiliki peran untuk dapat menilai
apakah BUMN tersebut sehat atau tidak.
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam
perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Dan pastinya peran akuntansi
dalam sehat atau tidaknya BUMN sangat berpengaruh dalam penilaian.
Dalam BUMN tersebut terdapat
wewenang-wewenang. Siapa yang memiliki wewenang untuk menilai BUMN yaitu :
• Penguasaan badan usaha
dimiliki oleh pemerintah.
• Pengawasan dilakukan, baik
secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh pemerintah.
• Kekuasaan penuh dalam
menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
• Pemerintah berwenang
menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
• Semua risiko yang terjadi
sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
• Pemerintah juga memiliki
Akuntan Negara yaitu akuntan yang bekerja pada pemerintah dalam rangka
pemeriksaan keuangan pada badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintah dan
perusahaan negara.
Karena semua wewenang yang
berhak untuk menilai BUMN hanyalah pemerintah karena BUMN merupakan suatu
instansi pemerintah yang dimiliki oleh negara dan rata-rata BUMN di gunakan untuk
kepentingan rakyat.
Demikian yang dapat saya
p[osting untuk hari ini. Mohon maaf kalo masih ada kekurangan dalam postingan
saya ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun saya harapkan. Terima kasih
Referensi :
Ervina Mustika. <Ervinamustika14.blogspot.com> 21 April 2014
Lailya Diryani. Pengeluaran konsumsi pemerintah. <http://lailyardiyani.blogspot.com/2011/02/pengeluaran-konsumsi-pemerintah-dan.html.>
20 April 2014
Pandu Budi Mulya. Perekonomian Indonesia. <http://pandubudimulya.wordpress.com/tag/perekonomian-indonesia/.>
20 April 2014
Siti Khaerunnisa. <Siti-Khaerunnisa.blogspot.com>. 21 April 2014
Wikipedia. Akuntansi. <http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi>
20 April 2014
.
0 komentar:
Posting Komentar